Roller Chain

     Roller chain merupakan salah satu komponen transmisi yang digunakan dalam industri saat ini. Untuk setiap aplikasi dalam roller chain, perlu diperhatikan beberapa informasi penting. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih Roller Chain adalah power yang akan disalurkan, kecepatan drive shaft dan driven shaft (termasuk reduksi ratio), lingkungan dimana roller chain dipakai (suhu lingkungan, dampness, dan faktor lingkungan lainnya), fungsi roller chain terutama dari beban yang dipikul dan rencana umur roller chain yang sudah didesign, dan tingkat perawatan yang dibutuhkan untuk perawatan roller chain.

     Pemilihan roller chain dibagi menjadi 2 tahap, tahap pertama yaitu pemilihan tipe transmisi yang akan digunakan (transmisi umumnya ada 3 jenis, yaitu chain drive, gear, atau pulley) dan tahap kedua yaitu pemilihan spesifikasi komponen (pemilihan dimensi pitch, jumlah gigi, dan spesifikasi lainnya)

Pemilihan Tipe Transmisi

Dalam pemilihan transmisi, banyak faktor yang dapat mempengaruhi alasan mengapa roller chain dipilih sebagai power transmission dibandingkan gears atau belt drive. Umumnya, Roller Chain akan dipilih dengan kriteria :

1. Jarak as antar shaft relatif jauh
2. Penyambungan untuk pemanjangan diperlukan
3. Memerlukan efisiensi operasi yang tinggi dan umur transmisi yang panjang
4. Memerlukan torsi yang tinggi atau power yang besar pada saat berada pada kecepatan yang lambat
5. Kondisi tempat beroperasi Transmisi (Pulley tidak dapat digunakan dalam kondisi lingkungan yang basah atau panas)
6. Biaya yang dikeluarkan minimum
7. Jumlah shaft yang diperlukan untuk sinkronisasi drive

dan masih banyak faktor lain yang mempengaruhi alasan mengapa roller chain dipilih sebagai power transmission.

Pemilihan Spesifikasi Komponen

Beberapa tahap dalam memilih spesifikasi komponen roller chain yaitu sebagai berikut

1. Dalam menentukan kebutuhan di lapangan, informasi yang dibutuhkan yaitu kecepatan Drive Shaft dan Driven Shaft, Power yang ditransmisi, jarak as shaft, fungsi chain dan terdapat lubricant yang dapat digunakan pada saat maintenance roller chain.
2. Setelah mendapatkan informasi kebutuhan di lapangan, tentukan jumlah gigi yang dibutuhkan untuk drive dan driven sprocket untuk mendapatkan reduksi ratio. Umumnya, perhitungan reduksi ratio ini tidak akan akurat 100% dengan aplikasi di lapangan (hal ini dikarenakan sprocket yang dipabrikasi memiliki jumlah gigi yang terbatas), sehingga harus diterapkan angka-angka toleransi terhadap kecepatan drive shaft dan driven shaft. Selain itu, perlu dipertimbangkan juga, semakin banyak jumlah gigi pada sprocket, semakin halus pergerakan transmisi, dan jika anda menginginkan tingkat kebisingan yang rendah serta umur yang sangat panjang baik pada roller chain maupun pada sprocket, maka ukuran sprocket yang lebih besar dan roller chain yang kualitas lebih baik diperlukan.
3. Pengoperasian dengan drive source dan beban membutuhkan size roller chain yang cocok. Hal ini dapat dilihat dari tabel-tabel roller chain yang sudah disediakan oleh pihak supplier roller chain.
4. Menentukan ukuran pitch pada chain berdasarkan power yang digunakan, yang dapat dilihat pada Transmission Rating Chart yang disediakan oleh Pabrik Roller Chain. Umumnya, semakin besar chain pitch yang digunakan, dan semakin banyak Strand, maka power yang dapat ditransmisikan juga semakin besar.
5. Pitch pada chain harus memenuhi ukuran terhadap diameter sprocket, dan jarak minimum as harus dapat dibuat sedemikian sehingga alternatif pilihan terhadap jarak dapat memungkinkan.

Demikian beberapa informasi dalam memilih Roller Chain. Pengaplikasian di lapangan tentu akan sangat berbeda dengan teori yang digunakan, sehingga perencanaan pemilihan jenis transmisi harus disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan, dengan mempertimbangkan hal hal seperti biaya yang dikeluarkan, umur pemakaian, perawatan, efisiensi pengoperasian, dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi kinerja dari transmisi.